Bab Struktur Jaringan Hewan

Laporan Penelitian Biologi
Pengamatan Struktur Jaringan Hewan

Judul     : Pengamatan Struktur Jaringan Hewan
Tujuan  : Mengamati dan menggambarkan berbagai macam jaringan  dasar pada hewan.
I. Alat dan Bahan :
     a. Alat
         Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mikroskop cahaya.
     b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu preparat awetan dari berbagai jaringan hewan.
II. Cara Kerja
      1.  Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
    2.  Mengamati bahan satu persatu dibawah mikroskop dengan mengatur cahaya supaya pengamatan dapat lebih jelas.
     3.  Mengamati preparat awetan jaringan pada mikroskop  dimulai dari perbesaran 10 x 10, selanjutnya dengan perbesaran yang lebih besar.
 4.  Mengambil gambar hasil pengamatan, menggambar dan memberi keterangan.
      5.  Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.

III. Tabel Hasil Pengamatan

No.
Foto dan Gambar
Identifikasi
1.
Epitel Kubus Selapis

 

a. Struktur :
    Sitoplasmanya jernih atau berbutir-butir. Inti sel bulat besar di tengah. Disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus.
b. Letak :
    Jaringan epitelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron ginjal, dan kelenjar tiroid.
c. Fungsi :
   Lapisan pelindung atau proteksi, tempat penyerapan zat (absorbsi), penghasil mucus (lendir) / sekresi
2.
Epitel Pipih Selapis



a. Struktur :
    Sitoplasma jernih, inti sel bulat terletak di tengah. Disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih.
b. Letak :
    Pleura, alveolus paru-paru, kapsula bowman pada ginjal, lapisan dalam pembuluh darah dan limfa, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, sel ekskresi kecil dari kebanyakan kelenjar.
c. Fungsi :
   Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium), proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
3.
Epitel Pipih Berlapis



a. Struktur :
    Disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-selnya tersusun sangat rapat.
b. Letak :
    Jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.
c. Fungsi :
   Lapisan pelindung terhadap pengaruh luar, lapisan pelindung saluran dalam, penghasil mucus.
4.
Jaringan Tulang Rawan Hialin




a. Struktur :
    Berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat - serat kolagen dan chondrosit. Mengandung serabut elastik yang lebih banyak dibandingkan dengan serabut kolagen.
b. Letak :
    Laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
c. Fungsi :
    Membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
5.
Jaringan Otot Polos



a. Struktur :
    Tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki inti satu di tengah. Berukuran antara 30-200 milimikron, mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang.
b. Letak :
    Terdapat pada usus, lambung, ginjal, pembuluh darah, kandung kemih dan saluran pernafasan.
c. Fungsi :
    Gerak peristaltik, mengontrol diameter pembuluh darah dan pupil mata.
6.
Jaringan Otot Rangka (Otot Lurik)



a. Struktur :
    Mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma.
b. Letak :
    Melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
c. Fungsi :
      Sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
7.
Jaringan Ikat Lemak



a. Struktur :
    Mengandung banyak sel lemak dan matriks berbentuk bulat (polygonal) dan berdinding tipis. Berasal dari sel-sel mesenkim. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet).
b. Letak :
    Di bagian bawah lapisan kulit.
c. Fungsi :
    - Lapis lemak subkutan turut berperan dalam membentuk permukaantubuh.
    - Penimbunan dalam bentuk bantalan berfungsi sebagai peredamgoncangan, terutama pada telapak tangan dan kaki.
    - Merupakan konduktor panas yang jelek, maka ia berfungsi isolatorsuhu bagi tubuh.
   - Mengisi celah-celah di antara jaringan lain.
   - Membantu menahan organ tertentu pada tempatnya.

Jaringan Saraf



a. Struktur :
    Tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atasbadan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yangmenghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
b. Letak :
    Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi.
c. Fungsi :
    Mengkoordinasikan semua aktivitas gerak pada tubuh.

Jaringan Sel Darah Merah



a. Struktur :
    Terdiri atas sel-sel darah yang terendam di dalam suatu cairan yang dianggap sebagai matriksnya. Terdapat plasma darah dan sel-sel darah.
b. Letak :
    Organ jantung, hati, paru – paru, ginjal, sumsum tulang belakang, dan lidah atau diseluruh tubuh.
c. Fungsi :
    Membawa sari – sari makanan,  oksigen, dan sisa – sisa hasil metabolisme.

Epitel Transisi



a. Struktur :
    Disusun oleh berlapis – lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung.
b. Letak :
    Pada epitelum ureter, uretra, saluran pernafasan, dan kantung kemih.
c. Fungsi :
    Menahan regangan dan tekanan

7 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Karafuru^-^

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger